HPA INDONESIA
Sekilas HPA Internasional
HPA adalah Herba Penawar AlWahida. Network Marketing Syariah terbesar di Dunia. Produsen terbaik Produk Halal. Didirikan oleh Tn. H. Ismail b. H. Ahmad, pakar Herba, ahli ibadah, dermawan dan pekerja keras. Meskipun mengawali usahanya dengan menjual Jamu di Pasar Malam, kini atas usaha kerasnya semua produk HPA telah mendapatkan sertifikat Good Manufacturing Product (GMP) dari WHO. Sertifikat ini merupakan pengakuan tertinggi untuk kualitas dan khasiat produk herbal di dunia. Dengan sertifikat ini pula produk herba HPA diterima di lebih dari 30 negara di dunia.
Selain produknya berkualitas tinggi, kunci sukses Tuan Haji adalah tetap memegang teguh prinsip-prinsip dan etika Islam. UNIK. Seperti keunikan dalam proses pro-duksinya. Selain menjaga kehalalan dan higinitas, HPA menerapkan thayyib dan kesucian dalam proses produksinya dimana setiap karyawan pabrik HPA diwajibkan MENJAGA WUDHU selama bekerja. Tak ketinggalan semua pekerja HPA juga melazimkan sholat Dhuha dan wirid al Ma’tsurat setiap harinya. HPA 100% Alami dan Halal. Produk Suci dan penuh Berkah.
SAYAP BISNIS HPA. “Bangkitnya ekonomi Islam bukan dimulai dari Timur atau Barat. Islam akan dibangkitkan oleh orang-orang yang beriman dimanapun mereka berada”, ujar Tn. Haji suatu kali. Kebangkitan ekonomi Islam tentu saja bukan sekedar fatamorgana. Tanda-tanda itu sudah ada. Setidaknya dimulai dari HPA. Kini, HPA tidak hanya memproduksi obat herbal, tapi sudah melebar ke usaha lain. HPA mendirikan Radix Fried Chicken (RFC) bahkan dalam waktu dekat didirikan di Jakarta dan Bandung. Pabrik saus dan sambal yang halal dan alami. Ada minuman berkaborasi, Radix Cola yang menyehatkan. Juga merambah di bidang agro, perhotelan, jasa pariwisata, mendirikan HALAL MALL, bahkan belakangan melirik ke TV dan film. Saat ini sedang dibangun Bandar HPA City di Lembah Klang, Shah Alam distrik bisnis HPA kedua setelah HPA City Kedah. Selain itu HPA Indonesia telah mendirikan Pabrik Kopi Radix di Palembang, selain kantor pusat di Jakarta Timur yang megah.
Mari segera bergabung menjadi KELUARGA BESAR HPA Internasional. Bisnis Syariah Produk Halal penuh Berkah. InsyaAllah tidak hanya sukses dunia tapi juga sukses akhirat. Amin. Catatkan diri Anda menjadi anggota HPA Internasional, sebagai duta farmasi Islam, herbalis dermawan dan pengusaha bisnis syariah.
Sejarah perusahaan
Perusahaan ini didirikan oleh Tuan H Ismail bin H Ahmad yang berasal dari Kg. Mata Ayer, Perlis pada bulan September 1987 secara kecil-kecilan yang ketika itu dikenal dengan nama Perubatan Tradisional Al Wahida. Setelah 8 tahun beroperasi, berbekal warisan peninggalan nenek moyang, HPA Industries Sdn. Bhd. diresmikan pada 15 Juli 1995.
HPA Industries Sdn. Bhd didirikan oleh seorang anak tani yang berpengalaman luas dalam bidang herba di Malaysia. Beliau yang dimaksukan adalan Tn. H Ismail bin H Ahmad selaku pemilik perusahaan, juga memegang jabatan sebagai Pengarah Urusan 1. pekerja di pabrik HPA, Kuala Perlis yang senantiasa menjaga standard ”GMP”nya kini sebanyak 2000 orang.
Kini, HPA Industries Sdn. Bhd. memiliki empat buah pabrik yang modern dan mengusahakan ladang-ladang herba Roselle, Pegaga, Misai Kucing, Jagung, Serai, Pisang dan peternakan ayam, itik, sapi dan kambing organik sebanyak 500 ekor untuk memastikan cadangan herba yang mencukupi.
Visi Misi
Visi: komitmen mewujudkan jaringan produk herba sebagai satu cara pengobatan yang baik, juga komitmen membentuk anggota yang dinamis, progesif dan berwibawa (berizzah)
Misi: memberikan dan mengutamakan produk-produk herba yang terbaik dan program penelitian dalam rangka meningkatkan mutu dan kwalitas produk dalam membantu berbagai permasalahan penyakit. Menyediakan dan memberi kemudahan bagi anggota untuk terus mengembangkan pengetahuan dan memantapkan lagi bisnis menuju kesuksesan diri, keluarga, masyarakat dan negara.
Produk HPA
Hidup sehat dengan herba kini memasuki era modern. HPA Industries telah berhasil menggabungkan produk-produk herba secara komersil. Hingga kini, 81 produk telah dipasarkan dan masih banyak lagi yang akan diluncurkan pada masa yang akan datang. HPA sangat fokud terhadap konsistensi akan kualitas produk yang dihasilkan.
Islamic GMP
•Semua pegawai muslim
•Pabrik dibangun tanpa riba
•Pegawai mengerjakan sholat dhuha sebelum kerja
•Amalan zikir Al Matsurat stiap pagi dan sore
•Berdoa kepada Allah SWT
•Pegawai yang berwudlu selama bekerja
Dewan Syariah HPA
1.Ustadz Ahmad bin Ali (B.A Syariah Al-Azhar, M.A Usul Fiqh Universitas Al-Azhar, mantan dosen UM, UIA, dan Universitas Brunei); Ketua Panel
2.Y.B Ustasz Jasin (B.A Pengajian Islam Universitas Baghdad)
3.Dr. Mohd Nasir Bin Haji Hamid (B.A. Pengajian Islam UM, M.A Islamic Thought University of Brimingham, PHD Pengajian Islam UKM, Dosen UITM Arau)
4.Prof. Madya Dr. Ishak Bin Sulaeman (B.A Usuluddin UM, M.A Usuludin UM, PHD Hadits dan Muamalah University of Wales UK, Dosen UM)
5.Ustadz Basri Bin Abdul Ghani (B.A Syariah dan Ekonomi UM, M.A Ekonomi Islam UM, Dosen Ekonomi Islam UITM Arau Perlis)
6.Ustadz Mohd Nizho bin Abdul Rahman (B.A Universitas Al-Azhar, M.A Al-Qur’an dan Sunnah UKM, Dosen UUMSintok)
7.Ustadz Khadafi bin Haji Rofie (B.A Al-Azhar, M.A Hadits UKM, Dosen UUMSintok)
8.Ustadz Hasan Zaid bin Ramil (B.A Al-Azhar, M.A Syariah UKM, Dosen Kolej MAN HAL)
9.Ustadz Hasbulah bin Ali (B.A Al-Azhar, M.A Syariah UKM, Dosen Kolej MAN HAL)
10.Ustadz Ya Ali bin Dahaman (B.A Al-Qur’an dan As-Sunnah UKM, M.A Perundangan Islam UM, Mantan Dosen UITM)
11.Ustadz Ahmad Adnan bin Fadzil (B.A Syariah Al-Azhar, DIP. Dirasat Ulya (pra M.A) Insaniah Al-Azhar, Pengurus Pentadbiran HPA); Sekretaris Panel.Gabung bersama kami… MARI BERGABUNG DALAM DAKWAH FARMASI ISLAM
Profil Tn H Ismail bin H Ahmad (Owner HPA International)
Sang Herbalis
Tahukah tuan siapa sang herbalis
herbalis bukanlah perawat biasa
Dia tidak berda di bilik-bilik rumah sakit
Dia tidak berada di ruang-ruang perkantoran
Sebab dia tidak terkurung pada ruang dan waktu
Tahukah tuan siapa sang herbalis itu…
Dia adalah manusia yang merawat hati
Siapa yang tidak mengenal sosok Tuan Haji Ismail bin Ahmad? Bagi anggota Herba Penawar Al-Wahida (HPA) pastilah mengenalnya. Tuan Haji, begitu biasa beliau disapa, memang pendiri dan sekaligus pemilik HPA.
Lahir di desa Jejawi Perlis, Malaysia pada 1 Juni 1963, Tuan Haji membuktikan dirinya salah satu putera terbaik Malaysia yang sukses menjadi pengusaha, juru dakwah dan tabib muslim. Salah satu ucapan beliau yang menjadi motto HPA di seluruh Asia Tenggara.
“Kita harus menolong umat Islam agar kembali bangkit menuju kejayaan. Siapa lagi kalau bukan kita? Kapan lagi kalau bukan dari sekarang?”
Untuk mewujudkan itu semua beliau berpijak pada dua misi besar yang kini tengah dikembangkannya hingga Eropa dan Timur Tengah, yaitu membangun ekonomi umat Islam dan menciptakan obat-obatan yang berkualitas tinggi yang diolah secara Islami.
HPA merupakan multi level marketing (MLM) yang berstatus syariah. Stempel syariah di sini bukanlah main-main atau sekadar simbol belaka, namun harus melewati beberapa persyaratan ketat yang harus dilalui seperti: produk yang dijual harus halal, sistemnya adil, dan yang terpenting adalah keuntungan dari perniagaan itu mestilah dikembalikan kepada umat Islam.
Keprihatinan Tuan Haji terhadap obat-obatan yang beredar dewasa ini tanpa memperdulikan halal dan haram menyebabkan beliau memproduksi sendiri obat-obatan alami (herba) yang berkualitas tinggi dan diproses secara hati-hati melalui teknologi modern tapi tetap memegang teguh prinsip-prinsip dan etika Islam.
Terbukti semua produk HPA mendapat pengakuan dari WHO (Badan Kesehatan Dunia) dengan memberi sertifikat Good Manufacturing Product (GMP) pada tahun 1999, merupakan pengakuan tertinggi untuk kualitas dan khasiat produk herba tersebut. HPA merupakan perusahaan kedua di Malaysia yang mendapat sertifikasi dari WHO untuk bidang obat-obatan.
Siapapun yang berjumpa dengan Tuan Haji pastilah enggan untuk berpisah. Entah mengapa seola-olah terdapat kesejukan, kedamaian dan ketenangan tersendiri ketika bersama-sama dengan beliau. Tutur katanya, murah senyumannya, keluasan ilmunya dan ketawadhuannya seolah menjadi magnet yang mampu memikat setiap orang yang berada di dekatnya.
Simaklah penuturan wartawan harian Metro, Zainuddin Zain, ketika berjumpa dengan beliau akhir April 2006 lalu. “Orangnya cukup sederhana sekalipun memiliki rangkaian perniagaan berjuta ringgit. Ketika ahli setarafnya bergaya dengan banglo (bungalow), beliau lebih selesa (suka) menetap di rumah pusaka (warisan) keluarganya yang beratap rumbia dan berdinding buluh.” ungkap Zainudin.
Wartawan Metro itu lebih tercengang ketika Tuan Haji berkata mengenai dirinya: “saya lebih selesa (suka) jika orang lebih mengenal produk dan syarikat (perusahaan) ini daripada diri saya.”
Saat ini, Tuan Haji memperkerjakan 350.000 tenaga ahli di seluruh Malaysia, beberapa pabrik dan rumah sakit di Malaysia dan satu pabrik di Indonesia, belum lagi pekongsian (partnersip) dengan berbagai pejabat di berbagai negara Asia Tenggara.
Yang menarik, hobi Tuan Haji sejak berusia 12 tahun adalah senang bermain di hutan. Lulusan Universitas Putra Malaysia (UPM) tahun 1985 ini memang gemar masuk hutan. Yang dicari adalah pokok herba dan akar kayu. Malah dengan posisinya sekarang sebagai Direktur Utama HPA, beliau tetap menyediakan waktu 2-3 hari dalam sebulan untuk memasuki hutan. Tidaklah mengherankan bila hampir semua sudut hutan dan bukit di sekitar Perlis dan Kedah pernah dijelajahi beliau.
Pengalaman yang menarik ketika menjelajahi hutan adalah ketika menemukan sejenis garam di puncak gunung Jerai yang cukup berkhasiat untuk penyakit diabetes. Saat yang tepat untuk mengambilnya, menurut Tuan Haji, ialah selepas kambing gurun menjilat garam tersebut. Dan kambing itu hanya datang pada waktu tertentu saja.
Pengalaman lainnya ketika menemukan ‘batu leleh’ yang ukurannya sebesar pelukan orang dewasa yang mempunyai fungsi banyak keistimewaan terutama berfungsi sebagai penyerap racun dan bernilai ratusan ribu ringgit.
Dari hobinya bemain di hutan, lalu menggiring beliau masuk UPM fakultas pertanian. Selepas dari UPM, beliau berkerja di LPP (Lembaga Pertumbuhan Peladang) Kampung Kok Kelang, dekat Padang Sidin di Perlis. Bakat luar biasa Tuan Haji di bidang herba ternyata membuahkan hasil, yakni memenangi anugerah Hari Q (qualiti) oleh Jabatan Perdana Menteri (JPM), dan bonusnya pun terbang ke Indonesia.
Di Indonesia, Tuan Haji sempat melawat ke beberapa pabrik jamu tradisionil seperti Mustika Ratu dan Nyonya Meneer. Dari lawatan tersebut, beliau berpikir mengapa tidak membuat hal serupa di Malaysia, padahal permintaan untuk obat-obatan alami sangat tinggi pada waktu itu.
Lalu Tuan Haji bersama isterinya, Puan Hajjah Norhayati bin Hj. Ahmad berjualan di pasar malam dengan mengendarai sepeda.
Usahanya ini sebenarnya telah dilakukan ketika beliau masih duduk di UPM, sehingga tidak banyak rekan-rekan seuniversitas baik yang senior maupun yunior mengenal beliau sebagai pedagang obat pasar malam.
Ketika bersama isterinya berjualan sambil menggelar dagangan di kaki lima, sang isteri berkata kepada beliau, “Abi, kapan kita mempunyai rumah yang berada di atas angin di bawah awan?” Tuan Haji menjawab, “Sabarlah, nanti juga Allah berikan jika memang Allah mengizinkan.”
Perlahan tapi pasti, usaha dagang Tuan Haji yang dilakukan di pasar malam dan dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan modal ternyata membuahkan hasil. Pada tahun 1997, didirikanlah Herba Penawar Al-Wahida. Wahida sendiri diambil dari nama anak sulung beliau Wahida yang kini berusia 18 tahun.
Impian isteri untuk memperoleh rumah di atas angin di bawah awan, maksudnya seperti villa, akhirnya terpenuhi. Setelah beberapa lama tinggal di rumah yang baru tersebut, puan hajjah Norhayati Ahmad, kembali bertanya kepada suaminya, “Abi, apakah rumah ini bisa mengantarkan kita ke surga?” Tak lama kemudian, rumah itu pun dijual lalu kembali ke kampung halamannya.
Prinsip Tuan Haji dalam berbisnis adalah selalu mengalah dan tidak pernah menzalimi orang lain (lawan bisnisnya) kendati pihaknya yang justru berada dalam kondisi yang dizalimi dan dirugikan. “Ketika peluang bisnis kita diambil oleh orang lain, sesungguhnya kita sedang mendapatkan kesempatan peluang-peluang bisnis lain yang lebih banyak dan lebih besar,” tuturnya.
Yang menarik, selain dikenal sebagai pengusaha, Tuan Haji juga dikenal piawai dalam berdakwah. Ketika berbicara masalah agama, beliau seolah-olah nampak seperti seorang da’i. Nasehat-nasehatnya mampu menyejukkan hati setipa orang di sekitarnya. Ceramah-ceramahnya mampu membakar semangat juang setiap orang yang mendengarnya.
“Mensyukuri nikmat itu bisa saja dengan cara memberikan sedikit infaq kepada peminta sedekah di tepi jalan atau ke masjid-masjid yang sedang membutuhkan dana untuk pembangunan dan sebagainya. Dahulu kita tidak dapat mendapatkan keuntungan dari niaga ini, kemudian tiba-tiba dikaruniakan Allah dengan keuntungan. Walaupun keuntungan itu hanya sebesar Rp 20.000, tapi kita harus ingat bahwa keuntungan itu merupakan kurnia dari Allah. Apalagi bila sudah diberi keuntungan jutaan ringgit. Maka, infakkanlah… infakkanlah… infakkanlah… berikanlah… keluarkanlah… Insya Allah uang yang kita keluarkan akan ditambah lagi oleh Allah. Bersihkanlah harta-harta kita dengan berinfak supaya kesenangan itu dapat dirasakan pula oleh teman-teman kita, jiran-jiran kita dan juga kaum kerabat kita,” kata Tuan Haji dalam setiap sambutannya.
Ada satu cerita yang menarik, beliau pernah memberi bingkisan berisi sembako dan uang ke setiap rumah orang miskin di kampungnya di setiap akhir bulan selama tiga tahun. Yang unik, tidak satupun para tetangganya itu tahu siapa yang telah meletakan sembako dan uang di depan pintu mereka, padahal peristiwa itu berjalan selama 3 tahun. Bahkan, salah seorang tetangganya pernah berkata, “Ada seorang yang berhati malaikat tapi kami tidak tahu siapa dia, setiap akhir bulan selalu memberi makanan dan uang. Tidak seperti orang kaya sebelah rumah saya ini, tidak pernah kasih kami apa-apa,” ujarnya sambil menunjuk ke rumah tuan haji.
Di dalam bidang ilmu kesehatan dan obat-obatan, seolah-olah beliau adalah seorang pakar yang terkenal. Keluasan ilmu pengetahuannya di bidang ini melebihi dokter handal sekalipun, meski beliau tidak pernah mengenyam pendidikan kedokteran secara formal. Tapi, untuk menjadi seperti sekarang ini, beliau mengaku belajar hampir ke banyak guru terapi hingga tujuh tahun lamanya.
Tak mengherankan jika Tuan Haji sangat pandai dan tepat dalam mendiagniosa penyakit seseorang dalam waktu singkat. Suatu kali ketika beliau berkunjung ke Palembang sudah ditunggu sebanyak 200 pasien yang ingin berobat. Pasien sebanyak itu hanya membutuhkan waktu dua jam untuk pengobatan. Caranya, dengan menginjak punggung (kiropraktik) pasien.
Wartawan Metro, Zainuddin Zaid, yang mengunjungi pabrik HPA di kawasan industri Kuala Perlis terkesima ketika meminta Tuan Haji untuk mendiagnosa penyakit yang dideritanya. Ia sungguh suprise, karena apa yang dikatakan oleh tuan haji tepat sekali, bahkan lebih tepat dari diagnosa dokter yang dia lakukan dua hari sebelumnya.
Ia lebih terkejut lagi dengan peraturan yang mengharuskan setiap pegawai HPA ketika bekerja harus dalam keadaan berwudhu, hanya wanita yang sedang haid diberikan kelonggaran. Tujuannya, untuk memastikan supaya produk yang dikeluarkan mendapat ridho dari Allah.
Memang, syair yang ditulis Tuan Haji berjudul ‘Sang Herbalis’ seolah menggambarkan sosok dirinya yang berusaha selalu ada di mana-mana tanpa bisa disekat oleh ruang dan waktu. Tujuannya hanya satu, merawat hati. Hati yang bahagia dan tentram merupakan kekuatan fitrah untuk membangkitkan daya tahan dan semangat hidup orang-orang yang sebelumnya telah berada pada tepi keputusasaan.
Merawat hati bukanlah sekadar kata-kata yang santun. Tapi, lebih dari itu, beliau telah melakukan dan akan terus dilakukan hingga senyum bisa kembali mengembang pada bibir setiap orang yang membutuhkan perawatan.
“Orang yang paling hebat adalah orang yang sederhana dalam berkata dan brilian dalam bertindak.” (Confusius, Filsuf China)